Instagram Posts

Monday, March 19, 2018

[REVIEW] Game of Hearts: Love in Las Vegas by Silvarani

[BOOK INFO]
Judul: Game of Hearts: Love in Las Vegas
 Pengarang: Silvarani
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Genre: Romance
Halaman: 232
Ratings: 🌟🌟🌟🌟
[BLURB]
Las Vegas.... We call it “Sin City”. No angels there, except you. But in Sin City, a devil can fall in love with an angel. Devil doesn’t always live in hell. And we can always live together in the heaven of Sin City.

Aldhan Prasetya Aridipta mengharapkan perjalanan bisnis ke Las Vegas bisa menjadi lembaran baru untuk mengembangkan kariernya. Sayang, tujuan Tahta Aridipta, ayah Aldhan, mengirim anak sulungnya itu ke “Sin City” semata-mata untuk melunasi utang judi yang menumpuk sejak 1997. Meski kesal, Aldhan tak dapat menolak.


Sampai di Las Vegas, Tahta meminta putranya berkawan dengan Ryker Preston, pebisnis kaya raya pemilik kasino, kepada siapa Aldhan harus melunasi utang. Ryker memperkenalkan Aldhan kepada Reika Mathilda, lulusan Nevada University yang pernah menulis tesis tentang cara memenangi berbagai permainan judi berdasarkan perhitungan matematika. Berharap dengan bantuan gadis cerdas itu Aldhan bisa menang judi dan segera melunasi utang ayahnya.


Bertualang dari satu kasino ke kasino lain, hati Aldhan tak tenang. Pertama, karena rasa berdosa yang dia tanggung karena berjudi. Kedua, karena di tengah keriuhan itu, hatinya malah dipenuhi pesona Reika. Sementara itu, pikiran Reika hanya berpusat pada satu hal: rencana yang ingin dia lancarkan setelah tugasnya menemani Aldhan usai. Walau itu berarti harus melukai Aldhan....


[REVIEW]
Berkenalan dengan Aldhan dengan kepribadian yang aneh. Entah kenapa aku kurang suka dengan karakter dia. Antara bad boy yang mau bertobat dan good boy yang tersesat (apa coba?)

Aldhan ini terjebak dalam situasi sulit. Bukan hanya keluarganya saja yang hancur berantakan karena perjudian ayahnya, tapi juga kini dia harus berangkat ke Las Vegas untuk membayar semua utang ayahnya itu, bertemu dengan sabahat ayahnya, Ryker Preston.


Ryker mengenalkannya pada Reika Matilda. Seorang perempuan yang menarik perhatiannya sejak pertama kali bertemu. Tidak jelas alasannya apa, pokoknya ya tertarik begitu aja. Menurutku sih, ada faktor ketersengajaan dari Reika untuk menarik perhatian Aldhan. Sifat misteriusnya membuat Aldhan ingin mengejar dan mengetahui semua tentang perempuan itu.

Aldhan belajar berjudi dari Reika. Wanita itu membuka semua kartunya di depan Aldhan soal perhitungan perjudian dan bagaimana supaya dia bisa menang dan melunasi hutang ayahnya. Tugasnya mengajari Aldhan bukanlah sesuatu yang sulit. Ada hal lain yang lebih penting dan sulit dilakukan. Reika melakukannya dengan sangat mulus.

Aldhan pun terjebak dalam permainan yang dibuat oleh Reika. Sebuah permainan yang bukan hanya harus mengandalkan intuisi dan perhitungannya, tapi juga melibatkan perasaan. Ketika waktunya datang, apa yang mereka akan pilih?

[CLOSING]
Pertama, aku mau bahas soal karakter. Entah mengapa aku nggak merasa ada karakter yang cukup solid dan real. Aldhan dan Reika berada di antara karakter bad boy dan mafia girl, tapi hatinya mengandung Hello Kitty. Jack, si sopir keluarga Aldhan, pengingat setia dalam hidup keluarga Aldhan. Mungkin perlu penjelasan lebih lanjut kenapa dia harus begitu, merasa bertanggung jawab. Atau mungkin karena sikap personil keluarga Aldhan yang nggak jelas. Aduh, entah deh, aku bingung menjelaskannya. Yang mungkin lebih konsisten adalah karakter Love, dia diciptakan untuk menjadi penganggu abadi dalam hidup Aldhan. Tapi lagi-lagi, tidak ada penyelesaian masalahnya dengan Aldhan. Lelaki itu cuma mengabaikannya aja. Katanya mau nyusul ke Las Vegas tapi batang hidungnya nggak muncul juga. Hal yang sama juga terjadi pada Ryker, dia baik tapi pengaruhnya pada Aldhan rasanya setengah-tengah.

Kedua, soal setting. Aku cukup terhibur dengan penjabaran soal Las Vegas dan gaya hidup di sana. Aku bisa membayangkan tempat-tempat yang ada di dalam cerita itu. Good job!

Overall, aku merasa cukup menikmati buku ini. Membuat penasaran dari halaman ke halaman. Sayang sekali, akhirnya bikin aku bergumam, "Hah, udahan?" dengan rasa yang sangat tidak puas. Kepengen ada banyak hal yang dijelaskan sebelum buku ini berakhir.

No comments:

Post a Comment